Dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, pengembangan material berbasis bio yang ramah lingkungan semakin mendapatkan perhatian. Salah satu material tersebut adalah hidrogel, yang dapat digunakan sebagai agen penghantaran obat (drug delivery agent). Hidrogel adalah jaringan polimer yang mampu menyerap dan mempertahankan air dalam jumlah besar, menjadikannya ideal untuk berbagai aplikasi, termasuk dalam sistem penghantaran obat. Hidrogel dapat mendukung pelepasan obat yang terkontrol dan tepat sasaran, sehingga meningkatkan efektivitas terapi. Sekam padi, yang merupakan limbah hasil pertanian, seringkali dibuang atau dibakar. Namun, melalui proses ekstraksi dan modifikasi, sekam padi dapat diolah menjadi polymer hidrogel yang memiliki struktur bertautan dan dapat menarik dan menahan air.
SDGs
Indonesia adalah produsen kakao terbesar ketiga di dunia pada tahun 2020 dengan produksi mencapai 659,7 ribu ton. Namun, meskipun produksinya tinggi, fakta menyebutkan bahwa luas lahan yang dimiliki oleh setiap petani kakao tidak lebih dari 2 hektar. Disinyalir fenomena ini berakibat pada keberagaman kualitas biji kakao di Indonesia masih besar. Fakta tersebut juga telah disebaruaskan oleh situs resmi pemerintah bahwa salah satu masalah besar kakao di Indonesia yaitu ketidakseragaman mutu biji kakao. Bahan baku coklat berupa biji kakao merupakan salah satu penentu rasa dan ciri khas suatu produk coklat. Oleh karena itu, timbul tantangan besar yang dihadapi oleh para produsen coklat tentang bagaimana cara menstabilkan dan meningkatkan kualitas biji kakao dari para petani agar bahan baku yang didapatkan dapat terolah dan menghasilkan produk yang diinginkan.
Kegiatan Workshop Hilirisasi Produk TEFA diadakan oleh Program Studi STr-Pengembangan Produk Agroindustri, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi UGM sebagai implementasi Hibah Competitive Fund 2024. Workshop ini diadakan sebagai upaya mengembangkan produk unggulan dan memanfaatkan teaching factory untuk platform pembelajaran vokasional yang inovatif. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada Selasa, 23 April 2024 di The Rich Jogja Hotel. Workshop hilirisasi produk TEFA ini bertujuan untuk memaksimalkan hilirisasi produk unggulan TEFA agar lebih dikenal di masyarakat. Selain itu, agenda ini dapat mempererat hubungan kerja sama antara prodi dengan mitra KUB Global Agro Jaya dan PT Petani Indonesia Internasional hingga disepakati dokumen kerjasama yang berkaitan dengan hilirisasi produk unggulan TEFA.
Pertanian dan industri makanan terus mengalami transformasi yang menarik dengan melakukan usaha kreatif untuk memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk bernilai tinggi. Mahasiwa PPA, Luari Giri Pramelini, berhasil membuat inovasi pemanfaatan limbah cangkang kulit kakao atau Cacao Pod Husk (CPH) menjadi produk pangan keripik kulit pangsit. Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi limbah pertanian tetapi juga menciptakan produk makanan baru yang unik dan lezat. Inovasi tersebut menjadi penelitian tugas akhirnya yang telah dipublikasikan dengan judul “Development of Cacao Pod Husk Chips using Quality Function Development Method” pada International Journal of Agriculture, Forestry, and Plantation Vol. 13.