Yogyakarta – Belasan makanan olahan yang dikembangkan oleh mahasiswa prodi Pengembangan Produk Agroindustri, Universitas Gadjah Mada hadir dalam Pameran Produk Kewirausahaan dan Workshop di Lapangan Olahraga, Gedung DTHV, Sekolah Vokasi, UGM yang berlangsung pada 22-23 November 2023. Pameran ini merupakan bagian dari Praktikum Ide Kreatif dan Kewirausahaan, yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa UGM dan masyarakat umum.
Salah satu jenis olahan yang cukup menjadi perhatian publik saat pameran berlangsung adalah produk yang dikembangkan oleh kelompok mahasiswa A1. Inovasi pengembangan produknya yaitu steak tempe atau yang mereka sebut dengan ‘Realisteak’. Realisteak memiliki makna tersirat yang seakan menunjukan ‘real steak’, padahal produk ini unik karena dikembangkan dengan bahan dasar tempe dan ayam.
Pemilihan bahan dasar pada steak yang dikembangkan adalah dengan beracuan pada produk yang diproduksi oleh tempat PKL yang telah dilaksanakan oleh kelompok A1 pada Juli, 2023 lalu. Namun, tidak hanya itu yang menjadi alasan usaha steak ini. Pemilihan tempe sebagai bahan dasar juga didasarkan pada data konsumsi tempe yang cukup tinggi di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2022, Indonesia memiliki rata-rata konsumsi tempe per kapita sebanyak 0,146 kg setiap minggunya pada tahun 2021 dan mengalami peningkatan sebesar 4,29% pada tahun 2022. Disisi lain, menurut BSN tahun 2021, Indonesia juga menjadi negara produsen tempe terbesar di dunia dengan 81 ribu usaha pembuatan tempe yang memproduksi 2,4 juta ton tempe per tahun.
“Berbagai pertimbangan, kami mengembangkan produk Realisteak ini diharapkan bisa diterima oleh konsumen dengan baik,” tutur Aisya salah satu anggota kelompok A1 dan juga admin penjualan Realisteak.
Realisteak yang dikembangkan oleh A1 dikenalkan kepada masyarakat sebagai makanan yang sehat namun memiliki harga yang terjangkau. Satu porsi Realistek terdapat 1 buah steak tempe dengan pelengkap yaitu mix vegetable berupa buncis dan wortel, potato wedges, dan saus BBQ spesial yang mana hanya dipatok dengan harga Rp 15.000 saja. Tentunya porsi yang disajikan cukup mengenyangkan, karena satu porsi Realisteak berisi 100 gram steak tempe. Keunikan lain dari seporsi Realisteak ini adalah saus BBQ-nya yang spesial karena home made dengan menggunakan bumbu rahasia. Wahh ternyata sesuai dengan tagline Realisteak ya, “unique sensation in every bite”.
Realisteak dibuat dengan resep rahasia yang mampu membuat para konsumen ketagihan. Hal tersebut ditandai dengan larisnya penjualan baik dari hari pertama sampai hari terakhir pameran. Bahkan banyak dari penggemar Realisteak yang kehabisan stok, karena stok Realisteak yang terbatas. Pecinta kuliner harus mencoba produk Realisteak dan nikmati sensasi unik dan flavourfull.
Penjualan yang cukup laris tersebut tidak berasal dari percobaan dan perencanaan yang sekedarnya. Namun, baik dari pembuatan resep, perencanaan biaya, sampai analisis kelayakan usaha telah direncanakan secara matang sebelum kegiatan pameran berlangsung.
A1 melakukan analisis kelayakan usaha untuk produk Realisteak melalui 7 pendekatan yaitu melalui BEP unit, NPV (Net Present Value), PP (Payback Period), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitablity Index), ROI (Rate of Investment) dan analisis sensitivitas yang mana dari pendekatan tersebut usaha produk Realisteak dikatakan layak. Tidak hanya cocok dipasarkan di pameran saja, produk Realisteak sangat menjanjikan untuk dijadikan usaha berkelanjutan yang menguntungkan.
“Kami tidak akan mengira jika peminat Realisteak akan sangat banyak, meskipun telah dilakukan analisis uji kelayakan usaha kita dikatakan layak. Jadi kami hanya memproduksi sebanyak 70 porsi saja, dan ternyata jumlah itu masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Alhamdulillah, kami mendapatkan keuntungan sekitar 2% dari modal awal atau sekitar Rp 305.500. Namun keuntungan dapat lebih maksimal jika usaha ini dilakukan secara kontinyu dan tidak melakukan product trial and error. Sangat menjanjikan jika ingin dijadikan usaha berkelanjutan untuk kedepannya,” tutur Devi salah satu anggota kelompok A1 sekaligus bagian produksi Realisteak.