Universitas Gadjah Mada Agroindustri
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang
    • Sarjana Terapan Pengembangan Produk Agroindustri
    • Profil Lulusan
    • Prestasi Mahasiswa
    • Dosen
    • Teknisi Laboratorium
  • Pendidikan
    • Kurikulum
  • Riset
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Kemahasiswaan
  • Berita
  • Unduh
  • FAQ
  • Beranda
  • Inspirasi Kewirausahaan
Arsip:

Inspirasi Kewirausahaan

Penguatan Literasi Keuangan, Wujudkan Wirausaha Difabel yang Berkelanjutan

AgendaInformasi TerkiniInspirasi Kewirausahaan Tuesday, 22 October 2024

Dalam usaha berkontribusi mewujudkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Naik Kelas, Tim Pengabdian Masyarakat Desa Binaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) 2024 yang dipimpin oleh Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc., menyelenggarakan pelatihan terkait Pengelolaan Keuangan. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh perwakilan dari Kelompok Difabel Kalurahan (KDK) Santika, tetapi juga diikuti oleh peserta dari berbagai kelompok masyarakat seperti KWT Mawar, KWT Bunda Mandiri, Pupuk Organik Degung, Desa Prima, Jamur Crispy Nglotak, Mekar Sari Nglotak, UPPKS Degung, Kelompok Sereinity Kalipeten, Kelompok Nila Lestari Ngrandu, dan UPPKS Kue.

Sesi pelatihan dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berfokus pada Literasi Keuangan untuk Usaha Kecil, yang disampaikan oleh Ibu Wuri Handayani, S.E., Ak., M.Si., M.A., Ph.D. dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Sesi ini memberikan wawasan tentang pemisahan keuangan usaha dan penentuan biaya produksi, memungkinkan UKM untuk menerapkan manajemen keuangan yang efektif dan lebih memahami biaya produksi. Pengetahuan ini sangat penting bagi para wirausaha difabel untuk berkembang di pasar yang kompetitif dan memastikan keberlanjutan usaha mereka.

 

Bagian kedua pelatihan dipimpin oleh Dr. Faiz Zamzami, S.E., M.Acc., QIA., CMA., CAPM., CAPF., CRA., CACP dari Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Sekolah Vokasi UGM. Ia membahas Membangun Motivasi dan Strategi untuk Keberhasilan UKM sebagai kiat untuk mewujudkan wirausaha tangguh. Wawasan yang diberikan bertujuan untuk memberdayakan peserta dalam mengembangkan strategi bisnis yang kuat untuk menghadapi tantangan pasar.

 

Sugeng Nugroho, kepala desa Kaliagung, menyatakan dukungannya yang kuat terhadap program ini, menyoroti kesesuaiannya dengan inisiatif lokal untuk menanam tanaman benguk, yang bertujuan menciptakan lumbung benguk yang berkelanjutan di Kaliagung. Desa telah mengalokasikan dana untuk mendukung penanaman benguk di area seluas 27 hektar dan menyediakan pupuk organik. Inisiatif ini diharapkan dapat memastikan bahwa sumber pangan khas lokal, Koro Benguk, dapat diproduksi secara mandiri. Sugeng menekankan bahwa upaya ini sangat penting untuk membangun semangat wirausaha yang tangguh di Kaliagung, terutama saat desa bersiap untuk menjadi destinasi wisata di masa mendatang.

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada manajemen keuangan tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi komunitas dalam meningkatkan kemampuan para wirausaha lokal. Peserta didorong untuk berbagi pengalaman dan tantangan mereka, menciptakan lingkungan yang mendukung untuk belajar dan berkembang. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan pekerjaan layak untuk semua.

Acara ini merupakan bukti komitmen UGM dan masyarakat lokal dalam membangun ekosistem yang mendukung wirausaha berkelanjutan. Dengan dukungan dan kolaborasi yang berkelanjutan, Kaliagung siap menjadi model bagi desa-desa lain yang ingin meningkatkan ekonomi lokal mereka melalui pemberdayaan UKM.

Membangun Ekonomi Inklusif: Sinergi Perguruan Tinggi dan Komunitas Difabel sebagai Motor Penggerak Ekonomi Lokal

AgendaInformasi TerkiniInspirasi Kewirausahaan Wednesday, 9 October 2024

Prodi Pengembangan Produk Agroindustri bersinergi dengan Kelompok Difabel Kalurahan Kaliagung, Kulon Progo untuk mendukung pengembangan UMKM lokal. Inisiatif ini berfokus pada pendampingan perbaikan produksi dan pengelolaan keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing bisnis lokal. Program ini diketuai oleh Ibu Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc., bersama dengan anggota tim yang terdiri dari Putri Rousan Nabila, S.T., M.T. (Prodi Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi UGM), Dr. Faiz Zamzami, S.E., M.Acc., QIA., CMA., CAPM., CAPF.,CRA.,CACP (Prodi Akuntansi Sektor Publik, Sekolah Vokasi UGM), beserta Wuri Handayani, S.E., Ak., M.Si., M.A., Ph.D. (Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomikas dan Bisnis UGM). UMKM yang terlibat dalam program ini adalah Dapur Mucuna Chips, yang dikelola oleh Kelompok Difabel Kelurahan (KDK) Santika Kaliagung KDK Santika, yang merupakan akronim dari “Sanajan Alpita Nir Tikel ing Kaliagung” (meski memiliki kekurangan, tetap bermanfaat di Kaliagung). UMKM ini memproduksi keripik berbahan dasar kacang Kara Benguk yang merupakan produk khas lokal.

 

Sejak didirikan pada September 2023, Dapur Mucuna Chips berhasil memberdayakan komunitas difabel dengan menawarkan produk inovatif. Nama “Mucuna” berasal dari nama latin kacang kara benguk, bahan utama produk mereka. UMKM ini telah menunjukkan peranan dalam pemanfaatan komoditas lokal yang memiliki nilai tambah.

Mahasiswa Prodi Pengembangan Produk Agroindustri semester 4 yang terdiri dari Achmad Yoga Sundava, Muhammad Abdullah Muzaki, Woro Puspita,  Nara Husnal Aufa, Nabila Widalista Putri, dan Jihan Dzakiyyatun Habibah juga turut serta dalam program ini melalui kegiatan praktik kerja lapang. Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi yang baik antara perguruan tinggi dan komunitas difabel yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, selaras dengan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Winarno, perwakilan dari KDK Santika, mengungkapkan rasa terima kasih atas perbaikan yang dilakukan pada tata letak produksi, menyatakan, “Hasil perbaikan tata letak oleh adik-adik PKL sangat bermanfaat bagi kami. Ketika kami memiliki program perbaikan Dapur Mucuna, kami langsung menerapkannya.”

Dapur Mucuna Chips juga mendapatkan dukungan dari Dana Keistimewaan Yogyakarta dan Bank Syariah Indonesia yang mendukung dalam hal perbaikan infrastruktur dan pemutakhiran fasilitas produksi. Program ini tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga mendukung inklusivitas dengan memberdayakan kelompok difabel, menjadikannya model yang dapat diadopsi oleh UMKM lain di daerah tersebut.

Pelatihan yang disampaikan pada 7 September disampaikan oleh Ibu Putri Rousan Nabila, S.T., M.T. tentang aturan label kemasan sesuai BPOM No 20 tahun 2021, serta Ibu Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc. tentang Prinsip Umum Higiene Pangan SNI CAC/RCP 1:2011. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan komunitas difabel di Kulon Progo menjadi sinar harapan untuk pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Dengan memberdayakan UMKM seperti Dapur Mucuna Chips, inisiatif ini membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera bagi semua.

Pelatihan Penyusunan Label Kemasan Pangan pada Kelompok Usaha di Kaliagung

AgendaInformasi TerkiniInspirasi Kewirausahaan Sunday, 22 September 2024

*Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo – 7 September 2024* – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan perlindungan konsumen, sebuah sesi pelatihan tentang penyusunan label kemasan pangan diadakan untuk kelompok usaha lokal di Kaliagung. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen yang lebih luas terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya yang berfokus pada ketahanan pangan dan kesadaran konsumen. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali produsen pangan dengan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat label kemasan yang efektif dan sesuai.

Pentingnya memahami label kemasan pangan tidak dapat dipandang sebelah mata. Label memiliki dua fungsi: tidak hanya sebagai alat promosi untuk memperkenalkan produk kepada konsumen, tetapi juga sebagai sumber informasi penting yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keamanan produk pangan. Para produsen harus menyadari risiko yang mungkin timbul akibat informasi yang menyesatkan atau tidak jelas pada kemasan, yang dapat membahayakan keselamatan konsumen.

Selama pelatihan, peserta diberikan pemahaman tentang unsur-unsur penting dalam label pangan dan tujuan di balik setiap komponen. Sesi ini dipimpin oleh seorang ahli yang menyajikan materi dengan cara yang menarik, memastikan bahwa semua peserta dapat memahami aspek-aspek kritis dari penyusunan label pangan. Pelatihan ini menekankan perlunya transparansi dan akurasi dalam informasi pangan, sejalan dengan tujuan SDGs untuk memastikan sistem pangan yang berkelanjutan.

Untuk memberikan wawasan praktis, pembicara menunjukkan contoh-contoh kemasan pangan yang memenuhi Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 20 tahun 2021 tentang Label Pangan Olahan. Perbandingan ini memungkinkan peserta untuk melihat secara langsung seperti apa kemasan yang sesuai dan memahami pentingnya mematuhi standar regulasi.

Di awal dan akhir pelatihan, anggota kelompok KDK Santika mengikuti kuis yang dirancang untuk mengukur pemahaman mereka tentang unsur-unsur label pangan. Pendekatan interaktif ini tidak hanya melibatkan peserta tetapi juga memberikan indikasi yang jelas tentang kemajuan belajar mereka selama sesi. Kuis ini menyoroti area di mana klarifikasi lebih lanjut diperlukan, memastikan bahwa semua peserta meninggalkan pelatihan dengan pemahaman yang solid tentang topik tersebut.

Pelatihan ini diterima dengan baik, dengan banyak peserta mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan untuk belajar tentang penyusunan label pangan. Mereka menyadari bahwa penyusunan label yang tepat sangat penting untuk melindungi konsumen dari informasi yang tidak akurat dan menyesatkan tentang pangan olahan. Dengan memahami regulasi dan praktik terbaik, para produsen dapat meningkatkan penawaran produk mereka dan berkontribusi pada tujuan ketahanan pangan secara keseluruhan di wilayah tersebut.

Saat pelatihan berakhir, peserta didorong untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam bisnis mereka masing-masing. Harapannya, inisiatif ini akan mengarah pada praktik penyusunan label pangan yang lebih baik di seluruh Kaliagung, yang pada akhirnya akan menguntungkan konsumen dan mendorong budaya transparansi dalam industri pangan.

Pelatihan tentang penyusunan label kemasan pangan di Kaliagung merupakan langkah signifikan menuju pencapaian ketahanan pangan dan perlindungan konsumen. Dengan memberdayakan produsen lokal dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk penyusunan label yang efektif, inisiatif ini sejalan dengan SDGs dan mempromosikan komunitas yang lebih sehat dan lebih terinformasi.

CIMOY, Citarasa Nyoii Cireng Ayam Pedas dengan Gurihnya Keju Mozzarella Natural

Inspirasi KewirausahaanKegiatan Mahasiswa Wednesday, 3 January 2024

Yogyakarta – Penggemar olahan aci pasti mengenal cireng, adonan aci yang dibumbui dan digoreng. Rasa khas yang umami dan gurih menjadikan cireng primadona per-aci-an lain selain cilok dan cimol. Minat yang tinggi terhadap cireng pun menjadikan olahan cireng semakin beragam karena inovasinya, salah satunya CIMOY.

CIMOY merupakan cireng berbentuk pastel yang gurih dengan isian ayam bumbu pedas dan keju mozzarella. Rasa cireng yang gurih semakin mantap dengan perpaduan rasa pedas dari ayam bumbu yang wangi dan keju mozzarella yang gurih sedikit asam. Spesialnya CIMOY tidak hanya itu! CIMOY menghadirkan ciri produk yang memasukkan kesegaran keju natural mozzarella di dalam gurihnya produk cireng. Segarnya keju natural menjadi ciri khas cireng dari CIMOY yang bukan hanya pedas, umami, dan gurih lagi, tetapi Nyoii! Seperti tagline-nya, yaitu „Enak, Gurih, Nyoii!‟.

CIMOY dibuat dan dikembangkan oleh lima mahasiswa Pengembangan Produk Agroindustri UGM yang memulai penjualannya di Pameran Produk Kewirausahaan dan Workshop. Melalui kegiatan tersebut, proses kewirausahaan cireng ini dimulai dari perencanaan hingga pemasaran dan penjualannya. CIMOY akhirnya dipilih untuk dipasarkan karena terdapat angin segar bahwa cireng menjadi olahan aci yang sangat digemari. Tidak hanya itu, data kelayakan usaha pun berkata demikian. CIMOY memiliki prospek yang baik dalam keberlanjutan usaha yang profit dengan nilai keuntungan bersih telah menutup modal yang dikeluarkan (NPV).

Laris manis! Sesuai dengan perhitungan, CIMOY laris manis sejak pembukaan pemesanan perdananya pada 15 November 2023. Bahkan, hingga hari terakhir penjualan telah melebihi rencana kisaran minimal penjualan sebanyak 149 buah cireng per bulan. CIMOY sukses menjual 488 buah cireng hanya dalam 3 hari pameran dengan keuntungan bersih mencapai 47% dari total penghasilan. CIMOY memperoleh pengembalian modal usahanya pada penjualan bulan pertama (payback). Larisnya CIMOY hingga membuat antrian pemesanan produk mengular dari catatan hari sebelumnya. Bahkan, beberapa pelanggan yang datang tidak dapat mencicipi CIMOY karena kehabisan produk.

Suksesnya CIMOY sebagai wajah baru cireng di pasaran disebabkan kesesuaian produk CIMOY dengan keinginan pasar sehingga terjadi membludaknya permintaan pasar terhadap produk CIMOY. Rasa yang khas sukses memikat konsumen dan membuat ketagihan. Banyak konsumen yang kembali membeli karena enak dan nagih.

“Isi ayamnya nggak pelit, rasanya gurih pedes enak!” kurang lebih ungkap beberapa pelanggan yang selalu kembali setiap hari.

Tidak hanya itu, antusiasme semakin terasa dengan beberapa permintaan produk CIMOY dalam bentuk frozen food.

Otesan, Inovasi Produk Onigiri Rasa Khas Nusantara

Inspirasi KewirausahaanKegiatan Mahasiswa Wednesday, 3 January 2024

Dewasa ini, trend makanan cepat saji dan makanan siap santap terus berkembang. Salah satu makanan khas Jepang yang dikenal sebagai makanan siap santap yaitu onigiri. Pada umumnya, onigiri yang beredar di pasaran memiliki isian berupa daging ayam hingga ikan. 

Onigiri atau nasi kepal khas jepang merupakan makanan yang dipadatkan saat masih hangat dan dapat dibentuk seperti segitiga, bulat, atau yang lainnya. Onigiri termasuk makanan yang praktis dan mudah untuk dikonsumsi karena memiliki kemasan yang mudah untuk dibawa konsumennya. Pengembangan produk onigiri dilakukan dengan memberikan isian onigiri dengan tempe sambal hijau. Produk tersebut disebut dengan OTESAN “Onigiri Tempe Nusantara”. 

Otesan merupakan bentuk inovasi produk onigiri yang memiliki ciri khas dan berbeda dengan produk onigiri yang sudah ada di pasaran. Ciri khas yang diciptakan berupa isian tempe sambal hijau yang memiliki perpaduan cita rasa khas Jepang dan Nusantara. Rasa dari produk ini yaitu dominan gurih dan pedas dengan aroma khas onigiri. Produk ini menggunakan bahan baku yang segar dan berkualitas. Otesan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak memiliki banyak waktu untuk sarapan dan makan siang. Onigiri tempe juga mampu memenuhi kebutuhan protein konsumen vegetarian yang tidak dapat memperoleh protein dari daging-dagingan. Kemasan yang digunakan Otesan praktis sehingga mudah dikonsumsi oleh konsumen dan dapat melindungi produk dari cemaran diluar produk. Produk Otesan mampu bertahan hingga 12 jam pada suhu ruang.

Otesan memiliki harga yang lebih terjangkau daripada produk onigiri lain. Produk Otesan dijual dengan harga Rp 5.000,00. Kegiatan promosi produk Otesan dilakukan melalui media sosial seperti WhatsApp dan Instagram dengan nama akun @Otesan.eat. Berdasarkan kegiatan kewirausahaan yang telah dilakukan, produk Otesan telah berhasil dipasarkan dalam jangkauan yang cukup luas. Konsumen yang paling banyak membeli khususnya adalah mahasiswa, karena produk ini banyak dipasarkan di area kampus. Kegiatan promosi dan pemasaran yang telah dilakukan dapat memberikan dampak yang positif yaitu konsumen mulai tertarik dengan produk Otesan. Keunikan pada produk Otesan mampu membuat produk ini habis terjual pada pameran kewirausahaan yang diadakan program studi Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada.

Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa usaha tidak layak dijalankan jika menggunakan metode net present value (NPV) dan Profitability Index (PI) karena memiliki nilai NPV<0 atau sebesar -13.710.227 dan nilai PI sebesar -0,86 atau nilai PI>1. Hasil analisis menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Periode (PP) dikatakan usaha layak dijalankan karena nilai IRR>1 atau bernilai 1,9 dan nilai payback periode sebesar 9,1 bulan atau kurang dari satu tahun. 

 

Jelly Bean, Inovasi Minuman Jelly Kacang Hijau yang Menyehatkan

Inspirasi KewirausahaanKegiatan Mahasiswa Wednesday, 3 January 2024

Yogyakarta – Pamor minuman berbahan dasar kacang hijau diambang titik kejenuhan. Faktanya, Inovasi pengembangan produk berbahan dasar kacang hijau semakin jarang. Makanan dengan kacang hijau identik dengan kesan jadul dan tidak menarik perhatian. Hal ini. ditambah dengan gempuran minuman kekinian yang lekat dengan kesan modern, aesthetic, dan varian rasa yang beragam. 

Menanggapi berbagai isu diatas, Jelly Bean menghadirkan suasana barus ditengah persaingan minuman kekinian. Jelly Bean merupakan pengembangan produk berbahan dasar kacang hijau sebagai jeli ditambah dengan perpaduan buah yang menyegarkan. Tak hanya menyajikan minuman dengan kesan modern, Jelly Bean menghadirkan sajian minuman dengan beragam gizi yang menyehatkan. 

Inovasi Jelly Bean dilatarbelakangi oleh munculnya minuman modern yang hanya menyajikan minuman manis dan berwarna, tetapi minim Gizi. Keprihatinan tersebut melahirkan inovasi jeli kacang hijau yang modern, aesthetic, dan menyehatkan. Seperti yang kita ketahui susu merupakan sumber protein hewani ditambah dengan kacang hijau sebagai sumber protein nabati. Tak hanya komponen tersebut buah-buahan lokal merupakan sumber vitamin yang merupakan penunjang kinerja berbagai organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

Foto Produk Jelly Bean (Sumber: Dokumetasi Pribadi)

 

Jelly Bean di inovasi dengan menggunakan tepung kacang hijau sebagai pangan lokal. Kombinasi antara lembutnya Jelly dan gurihnya susu melahirkan cita rasa yang autentik. Kesegaran buah yang dihasilkan oleh Jelly Bean mampu menghilangkan dahaga. Hal ini, sesuai dengan tagline-nya “Make Your Mood Until 10.0”. Artinya dengan mengkonsumsi minuman ini akan mengembalikan mood dan kebahagiaan sampai titik tertinggi.

Melihat berbagai fakta tersebut pastinya membawa persepsi bahwa Jelly Bean merupakan minuman dengan harga yang mahal. Tidak perlu kuatir, cukup dengan merogoh kocek Rp.8000 konsumen dapat menikmati minuman sehat di tengah cuaca panas Jogja. Soal kualitas pastinya Jelly Bean menghadirkan bahan yang berkualitas yang dijamin akan mutu produknya. Segera siapkan uang anda karena terdapat promo bagi beberapa pembeli pertama.

Usaha disebut tidak hanya dilihat dari profit jangka pendek, tetapi usaha yang memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal dalam jangka waktu yang panjang. Usaha dikatakan layak dapat mengembalikan modal dengan waktu sesingkat-singkatnya. Lalu bagaimana dengan prospek Jelly Bean jika kita ingin bekerjasama dalam bentuk mitra? Akankah usaha memiliki prospek yang cerah. 

Berdasarkan perhitungan Payback Period modal yang diinvestasikan akan balik dalam waktu dua bulan. Selanjutnya, perhitungan IRR nilai yang dihasilkan yaitu 3,29 sehingga melebihi batas skor. Pada perhitungan NPV menghasilkan  nilai positif sehingga usaha layak untuk dilanjutkan. Kesimpulan tersebut dapat menjadi acuan dan pertimbangan  anda untuk bermitra dengan Jelly Bean. Bagaimana apakah anda berminat untuk bermitra dengan usaha ini?

 

Labireen: Inovasi Kuliner Bola Ubi Gula Aren, Lezat dan Menggugah Selera

Inspirasi KewirausahaanKegiatan Mahasiswa Wednesday, 3 January 2024

Dalam dunia kuliner yang terus berkembang, produk makanan yang inovatif dan unik selalu mendapatkan perhatian khusus dari para pecinta kuliner. Salah satu produk terbaru yang mencuri perhatian adalah “Bola Ubi Gula Aren”, sebuah kreasi luar biasa yang menggabungkan cita rasa lezat ubi dengan manisnya isian gula aren.

Bola ubi merupakan makanan yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Kudapan ini biasanya menjadi camilan pendamping teh atau kopi di sore hari ataupun dijadikan sebagai makanan pengganjal yang cukup mengenyangkan.

Bola ubi pada umumnya tidak memiliki isian atau kopong namun bola ubi yang ini berbeda. Labireen sendiri terbuat dari ubi jalar yang diisi dengan gula aren kemudian dibentuk menjadi bola. Proses pembuatanya dilakukan dengan cara digoreng hingga matang.

Labireen memiliki tiga varian topping rasa yaitu gula halus, keju, dan mix. Seporsi bola ubi gula aren dapat dibeli dengan harga Rp8.000 saja. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan harga promo bundling untuk pembelian 2 porsi seharga Rp15.000 apabila sudah mengikuti akun Instagram Labireen (@labireen_). 

Produk ini dipasarkan dengan harga yang murah dengan rasa lezat sehingga mencerminkan slogan produk yaitu “Terhidang nikmat, Harga bersahabat”. Walaupun masih baru, minat masyarakat yang tinggi membuat adanya antrian yang mengular di depan stand selama periode pameran. 

Harga yang terjangkau serta rasanya yang nikmat mendorong pelanggan untuk kembali lagi. Respon positif dari konsumen yang memuji cita rasa Labireen menjadi salah satu kunci kesuksesan produk di pasaran. 

Salah satu konsumen, Amira menilai bahwa bola ubi gula aren Labireen memiliki cita rasa yang enak serta tekstur yang lembut. “Tekstur dan rasanya pas. Terutama manis dari isian gula arennya yang autentik. Pas dan tidak berlebihan manisnya, jadi tidak buat eneg saat dimakan,” katanya.

Promosi Labireen selama pameran maupun secara online cukup gencar dilakukan sehingga dapat menarik banyak pelanggan untuk membeli. Selain itu, promosi mulut ke mulut juga memberikan dampak peningkatan penjualan produk Labireen selama tiga hari pameran.

Foto Bola Ubi Gula Aren: Labireen. (Sumber: Dokumen Pribadi)

Keberhasilan produk Labireen dapat dilihat dari tingginya volume penjualan yang menunjukkan bahwa produk ini memiliki potensi untuk menghasilkan laba. Modal yang digunakan untuk mengembangkan bisnis Labireen terbukti dapat kembali dalam waktu yang singkat. 

Keuntungan bersih yang diperoleh cukup tinggi mencapai 33,6%. Laba yang besar ini menjadi bukti jika bisnis bola ubi gula aren ini merupakan ide bisnis yang memiliki potensi besar serta menjanjikan dalam pasar makanan yang kompetitif. 

Realisteak: Inovasi Makanan Sehat, Peluang Usaha Yang Menjanjikan

Informasi TerkiniInspirasi KewirausahaanKegiatan Mahasiswa Wednesday, 3 January 2024

Yogyakarta – Belasan makanan olahan yang dikembangkan oleh mahasiswa prodi Pengembangan Produk Agroindustri, Universitas Gadjah Mada hadir dalam Pameran Produk Kewirausahaan dan Workshop di Lapangan Olahraga, Gedung DTHV, Sekolah Vokasi, UGM yang berlangsung pada 22-23 November 2023. Pameran ini merupakan bagian dari Praktikum Ide Kreatif dan Kewirausahaan, yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa UGM dan masyarakat umum.

Salah satu jenis olahan yang cukup menjadi perhatian publik saat pameran berlangsung adalah produk yang dikembangkan oleh kelompok mahasiswa A1. Inovasi pengembangan produknya yaitu steak tempe atau yang mereka sebut dengan ‘Realisteak’. Realisteak memiliki makna tersirat yang seakan menunjukan ‘real steak’, padahal produk ini unik karena dikembangkan dengan bahan dasar tempe dan ayam. 

Foto Produk Realisteak (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pemilihan bahan dasar pada steak yang dikembangkan adalah dengan beracuan pada produk yang diproduksi oleh tempat PKL yang telah dilaksanakan oleh kelompok A1 pada Juli, 2023 lalu. Namun, tidak hanya itu yang menjadi alasan usaha steak ini. Pemilihan tempe sebagai bahan dasar juga didasarkan pada data konsumsi tempe yang cukup tinggi di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2022, Indonesia memiliki rata-rata konsumsi tempe per kapita sebanyak 0,146 kg setiap minggunya pada tahun 2021 dan mengalami peningkatan sebesar 4,29% pada tahun 2022. Disisi lain, menurut BSN tahun 2021, Indonesia juga menjadi negara produsen tempe terbesar di dunia dengan 81 ribu usaha pembuatan tempe yang memproduksi 2,4 juta ton tempe per tahun.

“Berbagai pertimbangan, kami mengembangkan produk Realisteak ini diharapkan bisa diterima oleh konsumen dengan baik,” tutur Aisya salah satu anggota kelompok A1 dan juga admin penjualan Realisteak. 

Realisteak yang dikembangkan oleh A1 dikenalkan kepada masyarakat sebagai makanan yang sehat namun memiliki harga yang terjangkau. Satu porsi Realistek terdapat 1 buah steak tempe dengan pelengkap yaitu mix vegetable berupa buncis dan wortel, potato wedges, dan saus BBQ spesial yang mana hanya dipatok dengan harga Rp 15.000 saja. Tentunya porsi yang disajikan cukup mengenyangkan, karena satu porsi Realisteak berisi 100 gram steak tempe. Keunikan lain dari seporsi Realisteak ini adalah saus BBQ-nya yang spesial karena home made dengan menggunakan bumbu rahasia. Wahh ternyata sesuai dengan tagline Realisteak ya, “unique sensation in every bite”.

Realisteak dibuat dengan resep rahasia yang mampu membuat para konsumen ketagihan. Hal tersebut ditandai dengan larisnya penjualan baik dari hari pertama sampai hari terakhir pameran. Bahkan banyak dari penggemar Realisteak yang kehabisan stok, karena stok Realisteak yang terbatas. Pecinta kuliner harus mencoba produk Realisteak dan nikmati sensasi unik dan flavourfull.

Penjualan yang cukup laris tersebut tidak berasal dari percobaan dan perencanaan yang sekedarnya. Namun, baik dari pembuatan resep, perencanaan biaya, sampai analisis kelayakan usaha telah direncanakan secara matang sebelum kegiatan pameran berlangsung.

A1 melakukan analisis kelayakan usaha untuk produk Realisteak melalui 7 pendekatan yaitu melalui BEP unit, NPV (Net Present Value), PP (Payback Period), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitablity Index), ROI (Rate of Investment) dan analisis sensitivitas yang mana dari pendekatan tersebut usaha produk Realisteak dikatakan layak. Tidak hanya cocok dipasarkan di pameran saja, produk Realisteak sangat menjanjikan untuk dijadikan usaha berkelanjutan yang menguntungkan.

“Kami tidak akan mengira jika peminat Realisteak akan sangat banyak, meskipun telah dilakukan analisis uji kelayakan usaha kita dikatakan layak. Jadi kami hanya memproduksi sebanyak 70 porsi saja, dan ternyata jumlah itu masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Alhamdulillah, kami mendapatkan keuntungan sekitar 2% dari modal awal atau sekitar Rp 305.500. Namun keuntungan dapat lebih maksimal jika usaha ini dilakukan secara kontinyu dan tidak melakukan product trial and error. Sangat menjanjikan jika ingin dijadikan usaha berkelanjutan untuk kedepannya,” tutur Devi salah satu anggota kelompok A1 sekaligus bagian produksi Realisteak. 

Recent Posts

  • Pengembangan UMKM Berbasis Potensi Lokal: Branding dan Sterilisasi Produk Pasta Bawang
  • Kopi Organik Robusta Sleman: Dari Cita Rasa Unggul Menuju Kesejahteraan Petani
  • Transformasi Sensoris Kopi Robusta Sleman Melalui Perlakuan Roasting
  • Prodi PPA SV UGM dan Aifarm Temukan Profil Asam Lemak Sehat pada Susu Bubuk Kambing dengan Proses Spray Drying
  • Ciptakan Susu Bubuk Kambing Berkualitas, Hasil Kerjasama Prodi Pengembangan Produk Agroindustri Sekolah Vokasi UGM dan Aifarm

Recent Comments

  1. A WordPress Commenter on Hello world!
  2. SITI ZULAIKHA on Pengembangan Produk Agroindustri
  3. Anung Solo on Kurikulum
  4. Wisnu Hari Murti on Kurikulum
  5. esklapasawit on Peneriman Mahasiswa
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Sarjana Terapan
Pengembangan Produk Agroindustri
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Jl. Yacaranda, Sekip Unit II
Yogyakarta, Indonesia 55281
Email: agroindustri-sv@ugm.ac.id
Telp.: (0274) 556771

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY