Universitas Gadjah Mada Agroindustri
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Pengabdian
  • Pendampingan Petani Kaliangkrik dalam Inovasi Produk Daun Bawang Kering

Pendampingan Petani Kaliangkrik dalam Inovasi Produk Daun Bawang Kering

  • Pengabdian
  • 28 October 2025, 07.40
  • Oleh: evitaasmaranurilintanbaiduri
  • 0

Fluktuasi harga daun bawang sering menjadi tantangan besar bagi petani di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Saat panen melimpah, harga jual daun bawang bisa turun drastis hingga membuat petani mengalami kerugian. Di sisi lain, muncul peluang baru ketika beberapa industri pangan menawarkan kerja sama untuk menjadikan petani sebagai pemasok daun bawang kering—bahan tambahan yang digunakan dalam produk mie instan. Namun, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pengolahan membuat petani belum mampu memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh industri.

Melihat kondisi tersebut, tim peneliti dari Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, berinisiatif menjalin kerja sama dengan para petani Kaliangkrik untuk mengembangkan teknologi pengeringan daun bawang yang efisien dan sesuai standar industri. Kegiatan ini dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) di lapangan untuk memetakan permasalahan yang dihadapi petani serta potensi pengembangan produk bernilai tambah.

Gambar 1. Focus Group Discussion (FGD) Bersama Petani dan Perangkat Desa
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sebagai tindak lanjut, para petani diundang ke laboratorium Sekolah Vokasi UGM untuk mengikuti pelatihan pengolahan daun bawang kering. Dalam pelatihan tersebut, petani diperkenalkan dengan alat cabinet dryer serta diajarkan bagaimana mengatur suhu, waktu pengeringan, dan perlakuan pendahuluan agar produk yang dihasilkan memiliki warna, aroma, dan kadar air yang sesuai dengan kebutuhan industri.


Gambar 2 dan 3. Kunjungan ke Laboratorium untuk Melaksanakan Praktik Langsung Penggunaan Cabinet Dryer
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tidak berhenti sampai di situ, tim peneliti bersama perwakilan petani juga melakukan serangkaian pertemuan lanjutan untuk mengevaluasi hasil pelatihan, mendiskusikan strategi produksi berkelanjutan, serta menyiapkan langkah konkret agar produk daun bawang kering dari Kaliangkrik dapat menembus pasar industri.


Gambar 4. Diskusi dengan Petani
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Melalui kegiatan ini, Sekolah Vokasi UGM berkomitmen untuk terus menjadi mitra nyata bagi masyarakat, menjembatani hasil penelitian dan kebutuhan lapangan agar inovasi teknologi tepat guna dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat rantai pasok agroindustri lokal.

Tags: SDGs UGM Researchers Vokasi UGM

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Prodi PPA SV UGM dan Aifarm Temukan Profil Asam Lemak Sehat pada Susu Bubuk Kambing dengan Proses Spray Drying
  • Ciptakan Susu Bubuk Kambing Berkualitas, Hasil Kerjasama Prodi Pengembangan Produk Agroindustri Sekolah Vokasi UGM dan Aifarm
  • Blanching: Rahasia di Balik Warna Cerah dan Aroma Segar Daun Bawang Kering
  • Pendampingan Petani Kaliangkrik dalam Inovasi Produk Daun Bawang Kering
  • Pengabdian Masyarakat sebagai Pemberdayaan Petani Salak untuk Mewujudkan SDG’s Tanpa Kemiskinan di Turi, Sleman, DI Yogyakarta

Recent Comments

  1. A WordPress Commenter on Hello world!
  2. SITI ZULAIKHA on Pengembangan Produk Agroindustri
  3. Anung Solo on Kurikulum
  4. Wisnu Hari Murti on Kurikulum
  5. esklapasawit on Peneriman Mahasiswa
Universitas Gadjah Mada

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY