Universitas Gadjah Mada Agroindustri
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang
    • Sarjana Terapan Pengembangan Produk Agroindustri
    • Profil Lulusan
    • Prestasi Mahasiswa
    • Dosen
    • Teknisi Laboratorium
  • Pendidikan
    • Kurikulum
  • Riset
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Kemahasiswaan
  • Berita
  • Unduh
  • FAQ
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 2
Pos oleh :

kokoh

Membanggakan! Dosen PPA, Dr. Wildan Fajar Bachtiar, Raih Gelar Doktor Teknik Industri dengan Publikasi Internasional: Dukung Industri Pangan Halal Berkelanjutan Sesuai Target SDGs

Informasi Terkini Friday, 1 November 2024

Dr. Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S., dosen Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), telah menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang Teknik Industri dan diwisuda pada tanggal 24 Oktober 2024. Bukan hanya berhasil lulus doktor, penelitian disertasi beliau juga berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya di bidang industri pangan halal. Melalui disertasinya, Dr. Wildan mengusulkan kerangka kerja keberlanjutan yang mendukung industri pengolahan daging halal, sejalan dengan komitmen SDGs terhadap produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab (SDG 12) serta peningkatan ekonomi berkelanjutan (SDG 8). 

 

Tidak hanya berhasil mempertahankan disertasinya, Dr. Wildan juga menerbitkan hasil penelitiannya dalam Journal of Islamic Marketing yang terindeks Scopus Q2. Dalam artikelnya, “Halal Food Sustainable Traceability Framework for the Meat Processing Industry,” Dr. Wildan menyoroti pentingnya sistem pelacakan terpadu untuk menjamin kehalalan produk sambil mengoptimalkan rantai pasok yang ramah lingkungan. Di tengah tren global yang mendorong produk halal berkelanjutan, sistem ini memberikan panduan praktis bagi industri untuk menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen secara jangka panjang.  

Kehadiran Dr. Wildan sebagai doktor di Sekolah Vokasi UGM menjadi kebanggaan bagi institusi dan diharapkan mampu memberi inspirasi dan dorongan kepada mahasiswa serta rekan-rekan sejawat untuk terus mengembangkan penelitian yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam mendukung perkembangan agroindustri dan sistem pangan yang lebih baik di masa depan. Sekali lagi, seluruh rekan kerja dan mahasiswa PPA mengucapkan selamat dan bangga kepada Dr. Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S. 

Time Line MBKM Internal dan Eksternal Semster 7 (2024/2025)

Pengumuman Akademik Wednesday, 30 October 2024

Kepada mahasiswa Sarjana Terapan Pengembangan Produk Agroindustri semester 7, berikut kami sampaikan informasi terkait timeline Program Magang Internal Tahun Akademik 2024/2025. Berikut adalah tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa semester 7, mohon dapat dicermati untuk pelaksanaan magang hingga ujian magang (sidang akhir magang).

Panduan magang internal pada semester 7 ini memiliki ketentuan yang sama dengan saat magang pada semester 6 lalu dengan format laporan yang sama pula. Pembagian dosen pembimbing magang sudah sesuai dengan spreadsheet yang pernah diinfokan dalam WAG 2021. Mahasiswa wajib melakukan minimal 8x konsultasi dengan dosen pembimbing magang yang dibuktikan dengan kartu kendali.

Bagi mahasiswa yang melakukan MBKM eksternal (MSIB, IISMA, dan Riset), dapat melakukan pelaporan progres serta nilai MBKM ke DPA masing-masing untuk selanjutnya nilai tersebut dapat dikonversi oleh prodi.

Demikian pemberitahuan ini diberikan, semoga dapat dipahami.

Salam

Koordinator Magang 2024

 

Kolaborasi Mahasiswa dan BPSIP Yogyakarta Ciptakan Sari Sacha Inchi Kaya Omega-3: Inovasi Unggulan untuk Mendukung SDGs Pangan Berkelanjutan (Nomor 2)

Informasi TerkiniKegiatan Mahasiswa Thursday, 24 October 2024

Sania, seorang mahasiswa angkatan 2020 dari program studi pengembangan produk agroindustri, berhasil mengembangkan produk inovasi yaitu sari sacha inchi yang kaya akan Omega-3 dan Omega-6. Proyek ini dikerjakannya pada bulan Januari 2023 hingga Maret 2024, di bawah bimbingan Dr. Annie Mufyda Rahmatika, S.T., M.T., yang bekerja sama dengan Nurdeana Cahyaniingrum dari Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Yogyakarta.

Apa itu Sacha Inchi? Mungkin dari sebagian pembaca masih merasa asing dengan kata ini. Sacha Inchi dikenal sebagai superfood dan memiliki popularitas karena nilai gizi yang tinggi. Proyek penelitian inimemiliki tujuan yang mulia yaitu mengatasi kesenjangan pangan yang semakin meningkat dengan menyediakan alternatif pangan bergizi bagi mereka yang intoleran laktosa. Sari ini tidak hanya kaya akan asam lemak esensial tetapi juga memiliki rasa yang disukai oleh berbagai kalangan konsumen. Hal ini tebukti dari analisa riset pasar yang telah dilakukan, sehingga Sania dan team memahami preferensi konsumen dan tantangan potensial dalam komersialisasi sari sacha inchi. Riset ini akan membantu menyempurnakan produk dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Pengembangan produk Sari Sacha Inchi tidak akan berhasil tanpa adanya kerja sama dengan BPSIP Yogyakarta. Dalam kerja sama ini, BSIP  memberikan sumber daya dan keahlian yang berharga dalam proses pengembangan produk dan memastikan bahwa sari sacha inchi memenuhi persyaratan kualitas dan keamanan pangan yang diperlukan. Proyek ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara institusi akademis dan pusat penelitian pertanian dalam meningkatkan produksi dan inovasi pangan.

Dr. Annie Mufyda Rahmatika mengungkapkan kebanggaannya terhadap karya Sania yang dapat mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mengatasi keamanan pangan dan mempromosikan produksi pangan yang berkelanjutan (SDGs Nomor 2). “Dengan mengembangkan produk yang tidak hanya bergizi tetapi juga memenuhi kebutuhan diet tertentu, kami berkontribusi pada pengurangan kesenjangan pangan di komunitas kami,” ujarnya.

Sari sacha inchi yang dikembangkan Sania dirancang sebagai produk yang serbaguna yang dapat dikonsumsi dalam berbagai cara, baik sebagai minuman segar maupun sebagai bahan dalam smoothie dan resep lainnya. Fleksibilitas ini menjadikannya pilihan menarik bagi konsumen yang peduli kesehatan yang ingin memasukkan lebih banyak Omega-3 dan Omega-6 ke dalam diet mereka. Selain itu, Sacha Inchi adalah tanaman yang tumbuh subur di berbagai iklim dan membutuhkan sumber daya minimal dibandingkan dengan tanaman lainnya. Dengan mempromosikan produk Sacha Inchi, proyek ini tidak hanya mendukung petani lokal tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Sebagai kesimpulan, pendekatan inovatif Sania dalam mengembangkan sari sacha inchi merupakan langkah signifikan menuju pengurangan kesenjangan pangan dan promosi produksi pangan yang berkelanjutan. Dengan dukungan BPSIP Yogyakarta dan bimbingan para mentornya, ia membuka jalan bagi inovasi agroindustri di masa depan yang mengutamakan kesehatan dan keberlanjutan.

Penguatan Literasi Keuangan, Wujudkan Wirausaha Difabel yang Berkelanjutan

AgendaInformasi TerkiniInspirasi Kewirausahaan Tuesday, 22 October 2024

Dalam usaha berkontribusi mewujudkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Naik Kelas, Tim Pengabdian Masyarakat Desa Binaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) 2024 yang dipimpin oleh Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc., menyelenggarakan pelatihan terkait Pengelolaan Keuangan. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh perwakilan dari Kelompok Difabel Kalurahan (KDK) Santika, tetapi juga diikuti oleh peserta dari berbagai kelompok masyarakat seperti KWT Mawar, KWT Bunda Mandiri, Pupuk Organik Degung, Desa Prima, Jamur Crispy Nglotak, Mekar Sari Nglotak, UPPKS Degung, Kelompok Sereinity Kalipeten, Kelompok Nila Lestari Ngrandu, dan UPPKS Kue.

Sesi pelatihan dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berfokus pada Literasi Keuangan untuk Usaha Kecil, yang disampaikan oleh Ibu Wuri Handayani, S.E., Ak., M.Si., M.A., Ph.D. dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Sesi ini memberikan wawasan tentang pemisahan keuangan usaha dan penentuan biaya produksi, memungkinkan UKM untuk menerapkan manajemen keuangan yang efektif dan lebih memahami biaya produksi. Pengetahuan ini sangat penting bagi para wirausaha difabel untuk berkembang di pasar yang kompetitif dan memastikan keberlanjutan usaha mereka.

 

Bagian kedua pelatihan dipimpin oleh Dr. Faiz Zamzami, S.E., M.Acc., QIA., CMA., CAPM., CAPF., CRA., CACP dari Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Sekolah Vokasi UGM. Ia membahas Membangun Motivasi dan Strategi untuk Keberhasilan UKM sebagai kiat untuk mewujudkan wirausaha tangguh. Wawasan yang diberikan bertujuan untuk memberdayakan peserta dalam mengembangkan strategi bisnis yang kuat untuk menghadapi tantangan pasar.

 

Sugeng Nugroho, kepala desa Kaliagung, menyatakan dukungannya yang kuat terhadap program ini, menyoroti kesesuaiannya dengan inisiatif lokal untuk menanam tanaman benguk, yang bertujuan menciptakan lumbung benguk yang berkelanjutan di Kaliagung. Desa telah mengalokasikan dana untuk mendukung penanaman benguk di area seluas 27 hektar dan menyediakan pupuk organik. Inisiatif ini diharapkan dapat memastikan bahwa sumber pangan khas lokal, Koro Benguk, dapat diproduksi secara mandiri. Sugeng menekankan bahwa upaya ini sangat penting untuk membangun semangat wirausaha yang tangguh di Kaliagung, terutama saat desa bersiap untuk menjadi destinasi wisata di masa mendatang.

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada manajemen keuangan tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi komunitas dalam meningkatkan kemampuan para wirausaha lokal. Peserta didorong untuk berbagi pengalaman dan tantangan mereka, menciptakan lingkungan yang mendukung untuk belajar dan berkembang. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan pekerjaan layak untuk semua.

Acara ini merupakan bukti komitmen UGM dan masyarakat lokal dalam membangun ekosistem yang mendukung wirausaha berkelanjutan. Dengan dukungan dan kolaborasi yang berkelanjutan, Kaliagung siap menjadi model bagi desa-desa lain yang ingin meningkatkan ekonomi lokal mereka melalui pemberdayaan UKM.

Inovasi Minuman Cokelat: Transformasi Kakao Indonesia Menuju Pasar Global dan SDGs

Informasi TerkiniLaboratoriumRiset Wednesday, 16 October 2024

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kakao terbesar di dunia, namun produk hilir kakao seperti minuman cokelat instan masih belum berkembang secara signifikan. Menurut laporan dari tim peneliti, banyak produsen kecil di wilayah Yogyakarta yang menghasilkan bubuk kakao dengan kandungan lemak tinggi, sekitar 27% hingga 36%. Potensi inilah yang mendorong penelitian untuk mencari solusi inovatif guna meningkatkan kualitas dan daya saing produk kakao Indonesia.

Inovasi dalam industri minuman instan terus berkembang, dan kakao lokal Indonesia kini mendapat perhatian lebih besar. Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Sonia Dora Febri Esa, S.T.P., M.Sc., menyoroti potensi bubuk kakao lokal untuk dikembangkan menjadi minuman cokelat instan berkualitas tinggi. Penelitian ini mengkaji penggunaan bubuk kakao rendah lemak dan tinggi lemak, yang diproses dengan dua metode, yaitu spray drying dan freeze drying. Studi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas produk, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk SDG 1 tentang pengentasan kemiskinan, SDG 2 tentang ketahanan pangan, dan SDG 8 terkait pertumbuhan ekonomi.

Metode spray drying dikenal lebih efisien dan cepat dalam menghasilkan minuman instan, meskipun dapat mengurangi beberapa kandungan nutrisi, seperti antioksidan, karena suhu tinggi yang digunakan. Sebaliknya, metode freeze drying, meskipun lebih lambat dan memerlukan biaya lebih tinggi, mampu mempertahankan kandungan nutrisi secara lebih optimal. Penelitian ini secara menyeluruh membandingkan kedua metode tersebut dalam hal kelarutan, viskositas, serta kandungan kimia dan fisik minuman cokelat yang dihasilkan.

Selain dari aspek teknis, penelitian ini diharapkan dapat membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi petani dan produsen kakao di Indonesia. Dengan menciptakan produk bubuk minuman cokelat instan yang berkualitas, penelitian ini membuka peluang pasar baru yang lebih luas, sekaligus mendukung peningkatan pendapatan petani lokal. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan dan mendukung SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Tantangan bagi petani kakao lokal selama ini adalah meningkatkan nilai tambah produk mereka agar mampu bersaing di pasar global. Penelitian ini berkontribusi dengan memberikan wawasan mengenai optimalisasi penggunaan kakao lokal. Hasil penelitian juga memperkuat peluang Indonesia dalam memasarkan produk minuman instan berkualitas, baik di pasar domestik maupun internasional. Minuman cokelat instan berbasis kakao lokal memiliki potensi besar untuk diekspor, mengangkat posisi Indonesia dalam industri minuman instan di kancah global.

Membangun Ekonomi Inklusif: Sinergi Perguruan Tinggi dan Komunitas Difabel sebagai Motor Penggerak Ekonomi Lokal

AgendaInformasi TerkiniInspirasi Kewirausahaan Wednesday, 9 October 2024

Prodi Pengembangan Produk Agroindustri bersinergi dengan Kelompok Difabel Kalurahan Kaliagung, Kulon Progo untuk mendukung pengembangan UMKM lokal. Inisiatif ini berfokus pada pendampingan perbaikan produksi dan pengelolaan keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing bisnis lokal. Program ini diketuai oleh Ibu Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc., bersama dengan anggota tim yang terdiri dari Putri Rousan Nabila, S.T., M.T. (Prodi Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi UGM), Dr. Faiz Zamzami, S.E., M.Acc., QIA., CMA., CAPM., CAPF.,CRA.,CACP (Prodi Akuntansi Sektor Publik, Sekolah Vokasi UGM), beserta Wuri Handayani, S.E., Ak., M.Si., M.A., Ph.D. (Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomikas dan Bisnis UGM). UMKM yang terlibat dalam program ini adalah Dapur Mucuna Chips, yang dikelola oleh Kelompok Difabel Kelurahan (KDK) Santika Kaliagung KDK Santika, yang merupakan akronim dari “Sanajan Alpita Nir Tikel ing Kaliagung” (meski memiliki kekurangan, tetap bermanfaat di Kaliagung). UMKM ini memproduksi keripik berbahan dasar kacang Kara Benguk yang merupakan produk khas lokal.

 

Sejak didirikan pada September 2023, Dapur Mucuna Chips berhasil memberdayakan komunitas difabel dengan menawarkan produk inovatif. Nama “Mucuna” berasal dari nama latin kacang kara benguk, bahan utama produk mereka. UMKM ini telah menunjukkan peranan dalam pemanfaatan komoditas lokal yang memiliki nilai tambah.

Mahasiswa Prodi Pengembangan Produk Agroindustri semester 4 yang terdiri dari Achmad Yoga Sundava, Muhammad Abdullah Muzaki, Woro Puspita,  Nara Husnal Aufa, Nabila Widalista Putri, dan Jihan Dzakiyyatun Habibah juga turut serta dalam program ini melalui kegiatan praktik kerja lapang. Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi yang baik antara perguruan tinggi dan komunitas difabel yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, selaras dengan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Winarno, perwakilan dari KDK Santika, mengungkapkan rasa terima kasih atas perbaikan yang dilakukan pada tata letak produksi, menyatakan, “Hasil perbaikan tata letak oleh adik-adik PKL sangat bermanfaat bagi kami. Ketika kami memiliki program perbaikan Dapur Mucuna, kami langsung menerapkannya.”

Dapur Mucuna Chips juga mendapatkan dukungan dari Dana Keistimewaan Yogyakarta dan Bank Syariah Indonesia yang mendukung dalam hal perbaikan infrastruktur dan pemutakhiran fasilitas produksi. Program ini tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga mendukung inklusivitas dengan memberdayakan kelompok difabel, menjadikannya model yang dapat diadopsi oleh UMKM lain di daerah tersebut.

Pelatihan yang disampaikan pada 7 September disampaikan oleh Ibu Putri Rousan Nabila, S.T., M.T. tentang aturan label kemasan sesuai BPOM No 20 tahun 2021, serta Ibu Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc. tentang Prinsip Umum Higiene Pangan SNI CAC/RCP 1:2011. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan komunitas difabel di Kulon Progo menjadi sinar harapan untuk pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Dengan memberdayakan UMKM seperti Dapur Mucuna Chips, inisiatif ini membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera bagi semua.

Mahasiswa Agroindustri UGM Belajar Langsung Pengelolaan Limbah di PIAT

Informasi TerkiniKegiatan Mahasiswa Wednesday, 9 October 2024

Pada tanggal 23 September 2024, mahasiswa semester 3 Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan industri ke Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) di Kalitirto, Berbah. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam penerapan bidang pengelolaan limbah, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait praktik ekonomi sirkular.

Selama kunjungan, mahasiswa berkesempatan untuk mengamati berbagai proses pengelolaan limbah yang dilakukan di PIAT, mulai dari pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik hingga pengolahan sampah plastik. Kegiatan yang paling menarik perhatian adalah teaching farm magot, di mana mahasiswa belajar tentang pemanfaatan larva lalat hitam dalam mengolah sampah organik menjadi protein hewani.

“Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami bisa melihat langsung bagaimana proses pengolahan sampah menjadi pupuk organik serta meningkatkan kesadaran kami untuk melakukan pemilahan sampah,” ujar Zeva Astrid Kumala dan Arina Faillasuffa, yang merupakan peserta kunjungan.

Senada dengan mahasiswa, dosen pengampu mata kuliah, Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc., juga memberikan apresiasi atas kegiatan ini. “Kunjungan lapangan seperti ini sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa mengenai pengelolaan limbah. Selain itu, kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang isu sampah, terutama di wilayah DIY yang semakin serius,”.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, mahasiswa diharuskan menyusun laporan yang mengkaitkan praktik yang dilakukan di PIAT dengan teori terkait yang mendukung. Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan pengembangan diri bagi mahasiswa.

PIAT sendiri merupakan pusat inovasi yang memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian sektor agro di Indonesia. Dengan fokus pada inovasi, PIAT memanfaatkan sumber daya lahan milik UGM untuk menghasilkan produk-produk agro inovatif. Melalui kegiatan seperti kunjungan industri ini, PIAT turut berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan mampu menciptakan solusi atas permasalahan sampah.

Integrasi prinsip ekonomi sirkular dalam praktik pengelolaan limbah di PIAT tidak hanya mendukung praktik pertanian berkelanjutan tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis tentang pemanfaatan sumber daya dan pengurangan limbah. Pengalaman langsung ini sangat penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata di bidang agroindustri.

Selain belajar tentang pengelolaan limbah, mahasiswa juga terlibat dalam diskusi tentang implikasi yang lebih luas dari praktik berkelanjutan dalam pertanian. Mereka mengeksplorasi bagaimana pengelolaan limbah yang inovatif dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan dalam proses agroindustri.

Secara keseluruhan, kunjungan ke PIAT merupakan langkah signifikan dalam menjembatani kesenjangan antara pengetahuan teoritis dan aplikasi praktis bagi mahasiswa UGM. Kunjungan ini memperkuat pentingnya praktik berkelanjutan dalam agroindustri dan menginspirasi mahasiswa untuk menjadi proaktif dalam mengatasi isu-isu lingkungan.

Tim Pengabdian PPA SV UGM Mengoptimalkan Potensi Pertanian Lokal Bawang Merah di Kulon Progo untuk mendukung SDGs nomor 8 dan 17 

AgendaInformasi Terkini Tuesday, 24 September 2024

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada melaksanakan program lanjutan yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi bawang merah di Kelurahan Demangrejo, Sentolo, Kulon Progo. Pengabdiaan yang diketuai oleh Sang Norma Lintang Asmara, S.T., M.T. ini beranggotakan Galih Kusuma Aji, S.T.P., M.Agr., PhD., Dr.Eng Annie Mufyda Rahmatika, S.T., M.T., Anjar Ruspita Sari, S.T.P., M.Sc., Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S., Dr. Fahrizal Yusuf Affandi, S.T.P., M.Sc., Putri Rousan Nabila, S.T., M.T., dan Sonia Dora Febri Esa, S.T.P., M.Sc. Terdapat dua agenda utama pada pengabdian yang didanai oleh Sekolah Vokasi UGM ini, yakni sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan dilaksanakan sejak Juni hingga November 2024 dengan mendatangkan masyarakat sekitar yang terdiri dari Gabungan Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani (Kelompok Desa Prima). 

“Pengabdian masyarakat di Kelurahan Demangrejo ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para petani untuk melakukan budidaya yang tepat pada komoditas bawang merah, meningkatkan pengetahuan tentang pengembangan produk olahan bawang merah, serta menciptakan satu produk olahan yang dapat dijadikan sebagai produk unggulan disana”, ujar Sang Norma Lintang Asmara, Jum’at (20/9). 

Rangkaian kegiatan diawali dengan sosialisasi pembibitan bawang merah dan sosialisasi pengembangan produk bawang merah yang dilaksanakan di Balai Keluragan Demangrejo dan dihadiri oleh 20 perwakilan kelompok tani. Rangkaian selanjutnya adalah pelatihan budidaya bawang merah di lahan pertanian setempat dan pelatihan pembuatan produk olahan bawang merah di Gedung Field Research Center UGM. Tim PkM turut menghadirkan narasumber dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Yogyakarta guna memberikan wawasan terkait pembibitan dan pelatihan budidaya bawang merah. Serangkaian kegiatan ini sangat disambut baik oleh masyarakat setempat. Mereka mengharapkan adanya pelatihan dan pendampingan lanjutan agar diperoleh hasil yang maksimal pada hasil budidaya dan pembuatan olahan bawang merah disana.    

Melalui program ini, Tim Pengabdian Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada berkomitmen untuk terus memberikat kontribusi nyata pada pengembangan desa sebagai wujud partisipasi dalam SDGs nomor 8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

Pelatihan Penyusunan Label Kemasan Pangan pada Kelompok Usaha di Kaliagung

AgendaInformasi TerkiniInspirasi Kewirausahaan Sunday, 22 September 2024

*Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo – 7 September 2024* – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan perlindungan konsumen, sebuah sesi pelatihan tentang penyusunan label kemasan pangan diadakan untuk kelompok usaha lokal di Kaliagung. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen yang lebih luas terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya yang berfokus pada ketahanan pangan dan kesadaran konsumen. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali produsen pangan dengan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat label kemasan yang efektif dan sesuai.

Pentingnya memahami label kemasan pangan tidak dapat dipandang sebelah mata. Label memiliki dua fungsi: tidak hanya sebagai alat promosi untuk memperkenalkan produk kepada konsumen, tetapi juga sebagai sumber informasi penting yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keamanan produk pangan. Para produsen harus menyadari risiko yang mungkin timbul akibat informasi yang menyesatkan atau tidak jelas pada kemasan, yang dapat membahayakan keselamatan konsumen.

Selama pelatihan, peserta diberikan pemahaman tentang unsur-unsur penting dalam label pangan dan tujuan di balik setiap komponen. Sesi ini dipimpin oleh seorang ahli yang menyajikan materi dengan cara yang menarik, memastikan bahwa semua peserta dapat memahami aspek-aspek kritis dari penyusunan label pangan. Pelatihan ini menekankan perlunya transparansi dan akurasi dalam informasi pangan, sejalan dengan tujuan SDGs untuk memastikan sistem pangan yang berkelanjutan.

Untuk memberikan wawasan praktis, pembicara menunjukkan contoh-contoh kemasan pangan yang memenuhi Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 20 tahun 2021 tentang Label Pangan Olahan. Perbandingan ini memungkinkan peserta untuk melihat secara langsung seperti apa kemasan yang sesuai dan memahami pentingnya mematuhi standar regulasi.

Di awal dan akhir pelatihan, anggota kelompok KDK Santika mengikuti kuis yang dirancang untuk mengukur pemahaman mereka tentang unsur-unsur label pangan. Pendekatan interaktif ini tidak hanya melibatkan peserta tetapi juga memberikan indikasi yang jelas tentang kemajuan belajar mereka selama sesi. Kuis ini menyoroti area di mana klarifikasi lebih lanjut diperlukan, memastikan bahwa semua peserta meninggalkan pelatihan dengan pemahaman yang solid tentang topik tersebut.

Pelatihan ini diterima dengan baik, dengan banyak peserta mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan untuk belajar tentang penyusunan label pangan. Mereka menyadari bahwa penyusunan label yang tepat sangat penting untuk melindungi konsumen dari informasi yang tidak akurat dan menyesatkan tentang pangan olahan. Dengan memahami regulasi dan praktik terbaik, para produsen dapat meningkatkan penawaran produk mereka dan berkontribusi pada tujuan ketahanan pangan secara keseluruhan di wilayah tersebut.

Saat pelatihan berakhir, peserta didorong untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam bisnis mereka masing-masing. Harapannya, inisiatif ini akan mengarah pada praktik penyusunan label pangan yang lebih baik di seluruh Kaliagung, yang pada akhirnya akan menguntungkan konsumen dan mendorong budaya transparansi dalam industri pangan.

Pelatihan tentang penyusunan label kemasan pangan di Kaliagung merupakan langkah signifikan menuju pencapaian ketahanan pangan dan perlindungan konsumen. Dengan memberdayakan produsen lokal dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk penyusunan label yang efektif, inisiatif ini sejalan dengan SDGs dan mempromosikan komunitas yang lebih sehat dan lebih terinformasi.

Hidrogel dari Limbah Sekam Padi dan Udang: Solusi Berkelanjutan untuk Agen Penghantaran Obat dan Kesehatan Global

Informasi TerkiniRiset Wednesday, 14 August 2024

Dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, pengembangan material berbasis bio yang ramah lingkungan semakin mendapatkan perhatian. Salah satu material tersebut adalah hidrogel, yang dapat digunakan sebagai agen penghantaran obat (drug delivery agent). Hidrogel adalah jaringan polimer yang mampu menyerap dan mempertahankan air dalam jumlah besar, menjadikannya ideal untuk berbagai aplikasi, termasuk dalam sistem penghantaran obat. Hidrogel dapat mendukung pelepasan obat yang terkontrol dan tepat sasaran, sehingga meningkatkan efektivitas terapi. Sekam padi, yang merupakan limbah hasil pertanian, seringkali dibuang atau dibakar. Namun, melalui proses ekstraksi dan modifikasi, sekam padi dapat diolah menjadi polymer hidrogel yang memiliki struktur bertautan dan dapat menarik dan menahan air.

Salah satu tim penelitian Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner melakukan penelitian pengembangan hidrogel yang berasal dari limbah sekam padi dan ikan, serta kontribusinya terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penelitian yang didanai oleh Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, akan melibatkan dosen, laboran, dan tiga mahasiswa prodi Pengembangan Produk Agroindustri. Anggota tim penelitian tersebut yaitu Dr. Annie Mufyda Rahmatika, S.T., M.T. dan Sang Norma Lintang Asmara, S.T., M.T. dari program studi Sarjana Terapan Pengembangan Produk Agroindustri, drh. Muhammad Rosyid Ridlo, M.Sc., Ph.D dan drh. Fajar Budi Lestari, M.Biotech., Ph.D dari program studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner, Eko Prasetyo, S.Hut., M.Sc., Ph.D. dan Agus Ngadianto, S.Hut., M.Sc., Ph.D. dari program studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan.

Hidrogel ini memiliki banyak manfaat. Hidrogel yang berasal dari sumber alami cenderung lebih biokompatibel dan dapat terurai secara alami. Dengan sifat hidrofiliknya, hidrogel ini dapat merilis obat secara bertahap, memberikan efek terapi yang lebih baik. Menggunakan sekam padi sebagai bahan dasar membantu mengurangi limbah pertanian serta memberikan nilai tambah ekonomi.

Pengembangan hidrogel dari limbah sekam padi dan limbah ikan mendukung berbagai tujuan SDGs. SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dimana mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi berkontribusi pada pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan serta mengurangi limbah. SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dimana hidrogel sebagai sistem penghantaran obat dapat meningkatkan efektivitas perawatan medis, mendukung kesehatan masyarakat dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik. Terakhir, adalah SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur karena hasil riset ini harapannya dapat menjadi inovasi dalam pemanfaatan limbah pertanian dan perikanan untuk teknologi kesehatan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga menciptakan peluang bisnis baru dalam industri biomedis.

Dengan mengurangi limbah dan menciptakan material yang ramah lingkungan, kita dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta meningkatkan kesehatan masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan solusi praktis untuk tantangan kesehatan global, tetapi juga berkontribusi kepada tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas. Melalui penelitian dan pengembangan lebih lanjut, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

1234…8

Recent Posts

  • Pengembangan UMKM Berbasis Potensi Lokal: Branding dan Sterilisasi Produk Pasta Bawang
  • Kopi Organik Robusta Sleman: Dari Cita Rasa Unggul Menuju Kesejahteraan Petani
  • Transformasi Sensoris Kopi Robusta Sleman Melalui Perlakuan Roasting
  • Prodi PPA SV UGM dan Aifarm Temukan Profil Asam Lemak Sehat pada Susu Bubuk Kambing dengan Proses Spray Drying
  • Ciptakan Susu Bubuk Kambing Berkualitas, Hasil Kerjasama Prodi Pengembangan Produk Agroindustri Sekolah Vokasi UGM dan Aifarm

Recent Comments

  1. A WordPress Commenter on Hello world!
  2. SITI ZULAIKHA on Pengembangan Produk Agroindustri
  3. Anung Solo on Kurikulum
  4. Wisnu Hari Murti on Kurikulum
  5. esklapasawit on Peneriman Mahasiswa
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Sarjana Terapan
Pengembangan Produk Agroindustri
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Jl. Yacaranda, Sekip Unit II
Yogyakarta, Indonesia 55281
Email: agroindustri-sv@ugm.ac.id
Telp.: (0274) 556771

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY